Keduasiklus ini juga memiliki sejumlah perbedaan, mulai dari tahapannya hingga durasi terjadinya masing-masing siklus. Siklus litik (daur litik) dan siklus lisogenik (daur lisogenik) adalah dua siklus reproduksi yang dapat dilakukan oleh virus. Untuk melakukan reproduksi, virus memerlukan inang karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler
Virusadalah makhluk peralihan antara hidup dan tak hidup yang untuk bertahan hidup harus menempel pada sel inang. Ada 2 jenis siklus replikasi virus, yaitu litik dan lisogenik. Kali ini Kelas Merdeka bakal bahas tentang siklus lisogenik, yang kadang-kadang dilakukan oleh virus lambda.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Hampir semua orang pernah terjangkit virus, mungkin kamu juga salah satunya? Secara sederhana, virus adalah penyebab dan penular penyakit, seperti cacar dan influenza. Pasti RG Squad pernah mengalaminya kan? Nah, kira-kira bagaimana proses reproduksi virus ya? Secara garis besar, virus meyebar melalui dua daur, yaitu daur litik siklus litik dan daur lisogenik siklus lisogenik. Pada artikel kali ini, RG Squad dapat lebih memahami salah satu daur penyebaran virus. Yuk, simak baik-baik bagaimana virus menular melalui siklus litik! Daur litik siklus litik Daur litik adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus hidup. Virus hanya dapat melakukan replikasi pada siklus ini atau dengan kata lain disebut dengan virus virulen. Pada daur litik terdiri dari lima tahap sebagai berikut a. Tahap Absorbsi Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus reseptor menempel pada dinding sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus tertentu. Jadi, dengan kata lain proses penempelan virus bersifat sangat khas. Setelah menempel, virus akan segera mengeluarkan enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang. b. Tahap Penetrasi Pada tahap ini, DNA/RNA virus masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi, dan penusukan pasak. Bagian tubuh virus yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleat. Sedangkan, bagian kapsid tetap berada di luar dinding sel dan akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi. c. Tahap Sintesis/Replikasi/Eklifase Proses yang terjadi pada tahap ini adalah penghancuran DNA sel inang, sehingga membuat sintesis DNA bakteri berhenti bekerja. Setelah proses ini berhasil, DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA/RNA virus, sehingga virus mampu mengendalikan secara utuh kehidupan dari sel bakteri. Hal ini bertujuan untuk membuat salinan asam nukleat virus DNA/RNA yang kemudian membentuk berbagai komponen tubuh virus seperti ekor dan kapsid. d. Tahap Perakitan Setelah melalui tahap ketiga, tahap selanjutnya merupakan perakitan tubuh virus yang masih terpisah-pisah, seperti kepala, ekor, dan serabut ekor, menjadi virus yang utuh. Selain itu, kapsid utuh yang terbentuk juga kemudian diisi oleh DNA/RNA sehingga proses reproduksi berhasil menciptakan virus baru. Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah, lho. e. Tahap Lisis/ Litik Pada tahap ini, kerja enzim lisozim tidak hanya untuk melubangi dinding sel inang saja tetapi juga membuat dinding sel mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru. Mudah bukan, memahami proses perkembangan virus dalam siklus litik? Jika kamu ingin belajar lebih lanjut, di Brain Academy Online kamu bisa dapat modul belajar lengkap dengan konten yang menarik lho!
– Gambar Daur Litik bisa sahabat biologi lihat pada beberapa gambar yang telah kami sediakan di bawah ini. Tapi sebelum melihat gambarnya, sudahkah sahabat tahu apa itu daur ulang litik? Rasanya hampir semua sahabat biologi pernah terjangkit sebuah virus, dan mungkin sahabat biologi salah satu yang pernah mengalaminya. Virus sendiri merupakan sebuah penyebab dari beberapa penyakit yang dapat menular. Misalnya saja penyakit influenza hingga cacar. Penyebaran virus ini sendiri dapat terjadi melalui dua daur yakni daur litik atau siklus litik dan daur lisogenik atau siklus lisogenik. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu daur yang menyebabkan virus menyebar atau menular yaitu daur litik. Apa Itu Daur Litik atau Siklus Litik? Daur litik sendiri merupakan salah satu siklus reproduksi atau pun replikasi genom virus yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian untuk sel inang mau pun tempat virus tersebut hidup. Virus sendiri hanya bisa melakukan replikasi pada siklus litik ini atau disebut dengan virus virulen. Lalu bagaimana proses reproduksi daur litik pada virus? Berikut ini ulasan lengkapnya! Proses Reproduksi Daur Litik pada Virus Virus adalah makhluk mikroorganisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, bersifat parasit yang menginfeksi sel organisme biologis untuk dijadikan sel inangnya. Virus dapat mereproduksi diri dan bereplikasi dengan dua daur atau siklus. Salah satunya adalah daur litik. Tahapan Proses Daur Litik Daur litik merupakan daur reproduksi virus yang dengan cara menghancurkan sel inangnya. Adapun tahap ataupun fase-fase daur litik adalah sebagai berikut 1. Tahap Adsorpsi Tahap adorpsi merupakan tahap pertama dalam daur litik ini, yaitu diawali dengan reseptor sel menempel pada dinding sel inangnya. Selanjutnya virus akan mengeluarkan enzim lisozim untuk membuat lubang di dinding sel inang untuk tahap penetrasi. 2. Tahap Penetrasi Di tahap kedua ini, setelah dinding sel inangnya berlubang, virus memasukkan materi genetiknya DNA/RNA ke dalam sitoplasma sel inangnya. 3. Tahap Sintesis Pada tahap yang ketiga ini, atau tahap sintesis, virus membunuh DNA sel inangnya sehingga tidak berfungsi lagi. Kemudian DNA virus akan mengambil alih mengendalikan kehidupan sel inangnya secara utuh. Lalu DNA virus akan mereplikasi dirinya secara terus menerus hingga dalam jumlah yang banyak. Dalam tahap ini terjadi pembentukan berbagai komponen tubuh virus seperti ekor, rambut ekor, dan kepala. 4. Tahap Perakitan Pada tahap keempat ini, komponen tubuh virus yang terpisah-pisah terdiri dari ekor dan kepala serta rambut ekor dirakit menjadi kapsid. Kemudian DNA masuk ke dalam kapsid, maka terbentuklah virus baru yang utuh. 5. Tahap Lisis Pada tahap terakhir ini virus mengeluarkan enzim lisozim, lalu virus melisiskan sel inangnya. Kemudian virus-virus itu keluar dari sel inang yang telah ia buat hancur. Nantinya virus-virus baru tersebut akan menginfeksi dan kemudian bereplikasi lagi bersama sel inang yang lain. Daur Lisogenik Selain daur litik, terdapat pula daur lisogenik yang memiliki banyak perbedaan dengan daur litik. Namun sebelum membahas mengenai perbedaan di antara keduanya, mari kita simak terlebih dahulu apa itu daur lisogenik ini. Pengertian Daur Lisogenik Daur lisogenik merupakan proses penyatuan materi genetik virus dengan materi genetik bakteri. Proses tersebut dinamakan dengan lisogeni dan pada siklus ini sel bakteri tidak akan mengalami proses litik. Sebab virus tidak akan memproduksi tubuh tubuh virus yang baru secara langsung. Tahapan Pada Daur Lisogenik Pada tahapan ini virus memasukkan materi genetik pada sel bakteri yang akan menyatukannya dengan materi genetik bakteri. Jika bakteri melakukan pembelahan diri, materi genetik virus pun akan mulai membelah sehingga terjadi penggandaan. Siklus ini mengalami beberapa tahapan dimulai dari adsorpsi, penggabungan, pembelahan, sintesis, perakitan hingga litik. Perbedaan Daur Litik dengan Daur Lisogenik pada Virus Virus dapat bereproduksi dengan cara daur litik ataupun daur lisogenik. Dari namanya yang berbeda, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua daur tersebut berbeda. Tentu saja, daur litik mempunyai banyak perbedaan dengan daur lisogenik Berikut ini adalah perbedaannya 1. Tahap pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis, perakitan, dan lisis. Sedangkan tahap-tahap daur lisogenik adalah adsorpsi, penetrasi, penyisipan gen virus, dan pembelahan. 2. Daur litik bersifat non virulen, yaitu masuknya DNA virus kepada sel hidup tidak diikuti dengan pembentukan virus-virus yang baru. Sedangkan daur lisogenik bersifat virulen, yaitu masuknya DNA virus pada sel hidup tidak selalu diikuti dengan pembentukan virus-virus yang baru. 3. Pada daur litik, nantinya sel inang akan mati. Sedangkan pada daur lisogenik sel inang akan tetap hidup dan tidak akan mati. 4. Daur litik menghasilkan virus ganas virulent. Sedangkan, replikasi daur lisogenik menghasilkan virus biasa saja. 5. Daur litik mengalami tahap lisis atau penghancuran. Sedangkan daur lisogenik tidak mengalami tahap lisis atau penghancuran. 6. Daur litik tidak mengalami fase penggabungan dan fase pembelahan. Sedangkan daur lisogenik mengalami fase penggabungan dan fase pembelahan. 7. Pada daur litik DNA virus menghancurkan DNA sel inangnya, kemudian mengambil alih perannya. Sedangkan pada daur lisogenik DNA virus akan bergabung dan menyatu dengan DNA sel sehingga tidak merusak sel. 8. Daur litik tidak bisa berubah menjadi daur lisogenik, walaupun sel inangnya sudah mati. Sedangkan daur lisogenik dapat berubah menjadi daur litik, bila vilurensi derajat kemampuan untuk menyebabkan penyakit sel inangnya hilang. 9. Pada daur litik virus mereplikasi diri dan menghasilkan keturunan sel inangnya bakteriofage. Sedangkan pada daur lisogenik, hasil replikasi virus tidak dalam keturunan sel inang. 10. Reproduksi pada daur litik tidak terikat pada kromosom inangnya bebas. Sedangkan pada daur lisogenik reproduksinya terikat pada kromosom inangnya tidak bebas. 11. Pada daur litik, ada gejala infeksi virus. Sedangkan pada daur lisogenik, tidak ada gejala infeksi virus. 12. Waktu reproduksi daur litik lebih singkat daripada daur lisogenik. Sedangkan reproduksi daur lisogenik lebih lama daripada daur litik. Nah, itu dia gambar daur litik beserta dengan penjelasan lengkapnya khusus untuk sahabat biologi semua, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya, selamat belajar. Artikel Lainnya Fungsi Garam Mineral – Bagi Tubuh, Bagi Sel, Beserta Zatnya Sendi Sinartrosis – Pengertian, Perbedaan Dengan Sinkondrosis, Beserta Contoh Gambar Sel Tumbuhan dan Fungsinya
Pengertain Daur Litik Disebut daur litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan lisis/pecah. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi penempelan, fase infeksi penetrasi, fase replikasi sintesis, fase perakitan pembebasan virus baru.dan fase lisis fase penghancuran inang. Fase ini dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus. Fase Daur Litik Fase-fase dalam Daur Litik adalah sebagai berikut Fase adsorpsi Fase ini adalah fase melekatnya virus pada membran plasma bakteri Fase penetrasi/injeksi Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang. Fase sintesis Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri Fase replikasi Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid. Fase Perakitan Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru Fase pembebasan Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya. Proses-proses Pada Siklus Litik Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut penghancuran sel inangnya. Siklus litik, secara umum mempunyai tiga tahap yaitu adsorbsi & penetrasi, replikasi biosintesis dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan waktu dari 10-60 menit Definisi Daur Lisogenik Ada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan lagi ke daur litik. Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi penempelan, fase infeksi penetrasi, fase pengabungan dan fase Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat , antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu juga membelah diri , namun Profage masih berada di dalam tubuh inang yang Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah , berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan kematian Juga Fase-fase dalam Daur Lisogenik adalah sebagai berikut Fase Adsorpsi Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri. Fase Penetrasi/injeksi Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri. Fase Penggabungan Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri Fase Replikasi Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus. Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase-fase yang terdapat pada daur litik seperti Fase Perakitan Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna Fase pembebasan Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke udara. Gambar Perbedaan Daur Litik dan Lisogenik Struktur Virus Kepala Bagian kepala dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus dan melindungi asam nukleat. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik kapsomer yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.. Pada kepada terdapat juga nukleokapsid yang merupakn gabungan dari asam nukleat dan kapsid. Isi tubuh Tubuh virus tersusun atas materi genetik berupa DNA atau RNA saja. Di dalam tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya. Satu rangkaian asam nukleat mengandung sampai nukleotida. DNA dan RNA adalah substansi genetik yang membawa kode pewarisan sifat virus. Asam nukleat pada virus dapat beruntai tunggal atau beruntai ganda.. Struktur asam nukleat dapat linier atau sirkuler. Ekor Ekor merupakan alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas selubung ekor yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Selubung ekor berfungsi sebagai penginfeksi dan serabut-serabut ekor terdapat di dasar selubung ekor berfungsi sebagai penerima rangsang. Enzim Virus Telah dikatakan sebelumnya bahwa partikel virus tidak melakukan metabolisme sendiri. Namun beberapa virus memiliki enzim yang berperan dalam siklus infeksi. Sebagai contoh, banyak virus yang memiliki asam nukleat polimerase yang mentranskripsi asam nukleat virus kedalam mesengger RNA pada saat siklus infeksi dimulai. Retrovirus memiliki enzim reverse transkriptase yang berfungsi untuk menstanskripsikan RNA ke DNA intermediat. Enzim neuramidase yang dimiliki oleh virus influenza berfungsi untuk memecah ikatan glikosida dari glikoprotein dan glikolipid yang terkandung dalam jaringan ikat, enzim ini bekerja pada saat lisis/pelepasan. T4 bakteriophage memiliki enzim lisosom yang berfungsi untuk melubangi dinding sel bakteri sehingga DNA virus dapatmasuk ke dalam sel yang diinfeksinya, dan enzim ini dihasilkan pula pada saat lisis. Demikianlah artikel dari mengenai Perbedaan Daur Litik dan Lisogenik Pengertian, Fase, Proses, Definisi, Gambar, Struktur, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
bagaimana kondisi sel inang pada saat daur litik dan lisogenik